Pemenang Kitorang Kompetisi Film Dokumeter FFP V 2022 Biak

Pada puncak kegiatan Festival Film Papua (FFP) Ke V sekaligus memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia yang jatuh pada tanggal 09 Agustus 2022
Mientje Yawan Weyai selaku Ketua Dewan Juri Kitorang Kompetis Film.Dokumenter pada FFP Ke V 2022 di Biak membacakan juara I-III dan favorit.
Juara I direbut oleh film dokumenter berjudul “Insar Syasewar Kombrof”, Sutradara Ones J Msen. Film yang berdurasi 20:52 menit ini menceritakan Mama Mina Mayor dari Kampung Insrom, Biak Numfor, Papua yang menjalani aktivitas menangkap gurita. Seorang perempuan dan di usianya yang sudah senja tetapi Mama Mina masih tetap kuat dan bugar mendayung perahunya ke pantai untuk molo (menyelam) dan menangkap Gurita di lautan. Hasil tangkapannya ini dijualnya ke pasar untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Orang-orang di kampungnya menyebut Mama Mina sebagai Sasewar Kombrof (penangkap gurita).
Juara II direbut oleh film dokumenter berjudul “Gereje”, Sutradara Andreas Wahyu. Film yang berdurasi 08:35 menit ini menceritakan Gereje (Gereja) Keuskupan Agats, Papua memberikan ruang yang luas bagi kebudayaan atau adat dalam kehidupan menggereja. Warga mengungkapan dan berekspresi tentang tradisi dan budayanya dalam kehidupan menggereja di Keuskupan Agats. Sehingga tradisi/adat dan Gereja berjalan bersama dan saling melengkapi.
Juara III direbut oleh film dokumenter berjudul “Sa Pu Bahasa Sa Pu Jati Diri”, Sutradara Bony Lany. Film yang berdurasi 11:50 menit ini berkisah tentang bagaimana usaha para kaum muda yang menyelamatkan bahasa daerahnya. Komunitas muda yang hidup di Lembah Balim, Wamena ini merasa bahwa bahasa daerahnya kian lama semakin tergusur oleh kemajuan dan bahasa dari luar. Mereka menerapkan kepada anak-anak usia SD-SMA yang berada di sekitaran kompleksnya, agar dalam kesehariannya tetap berbahasa daerah Baliem.
Sementara Juara favorit direbut oleh film dokumenter berjudul “Festival Ulat Sagu”, Sutradara Yosep Levi. Film yang berdurasi 14:27 menit ini berkisah tentang usaha warga di Kampung Yoboi, Kabupaten Jayapura, Papua, untuk tetap mempertahankan pangan lokalnya. Salah satunya pangan lokalnya adalah ulat sagu.
Selamat dan sukses kepada para pemenang dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada anak-anak muda yang telah berpartisipasi dengan mengirimkan karya film dokumenter kepada Panitia FFP V 2o22 , Biak Papua. Kami bangga dengan kalian semua, kemenangan ini adalah kemenangan kita semua.